Senin, 29 Oktober 2012

Idul Adha Lebih Bermakna Bersama Masyarakat

Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat Idul Adha 1433 H, Taqobbalallahu minna waminkum, taqobbal yaa kariim
Melihat banyaknya kader KAMMI yang antusias dalam mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) saat Idul Adha 1433 H berlangsung yang bekerja sama dengan berbagai lembaga kampus atau luar kampus, maka kami mengajak kader-kader KAMMI se-Malang Raya (UB, UIN, UM, UMM, Polinema, Kanjuruhan, Unisma, Blitar, Trenggalek, Tulungagung, dan Kediri) untuk mengikuti Sayembara Tulisan Kader dengan tema “Idul Adha Lebih Bermakna Bersama Masyarakat”.
Tulisan berisikan tentang cerita apa saja yang kader lakukan di tempat pengmas tersebut, hasil sharing kader dengan masyarakat sekitar, apa harapan kader untuk tempat tersebut, dan lain-lain (silakan berkreativitas). Banyak tulisan minimal 1 halaman A4 margin 3,2,2,2 Calibri 11pt spasi 1,5 dan tidak ada batas maksimalnya. Sertakan Identitas Penulis (nama lengkap, asal komisariat, universitas/fakultas/jurusan/angkatan, e-mail, dan no. HP) di bagian akhir setelah tulisan (diluar dari halaman tulisan). Adanya dokumentasi kegiatan berupa foto yang dilampirkan beserta keterangan foto menjadi nilai tambah dalam penilaian.
Kirimkan tulisan ke email pdmalang.kammi@gmail.com sampai tanggal 4 November 2012. Tulisan juga dapat kader publikasikan melalui FB, Twitter, Blog, dan sebagainya. Tersedia hadiah menarik bagi 5 pemenang berupa masing-masing buku “Saat Dakwah Memasuki Wilayah Politik” karya ustadz Abu Ridha (buku langka, salah satu buku dalam manhaj tugas baca kader KAMMI). Pengumuman insya Allah akan dipublikasikan paling cepat 5 November 2012 dan akan diinfokan juga langsung ke CP kader.
Ditunggu karya-karya tulisan kader KAMMI se-Malang Raya! :-)
                                                               
Oleh : Tim Humas PD KAMMI Malang (CP : 085646781267)

Minggu, 21 Oktober 2012

Pernyataan Sikap Untuk 8 Tahun Pemerintahan SBY di Bidang POLHUKAM


Pernyataan Sikap KAMMI ULUL ALAB 
Komisariat UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 
Untuk 8 Tahun Pemerintahan SBY di bidang POLHUKAM 
Bismillahirrahmanirrahim
   KAMMI  sebagai bagian dari elemen masyarakat yang merasakan atas kebijakan-
kebijakan pemerintahan SBY dari masa 2004-2012. Hingga  saat ini, KAMMI masih belum 
merasakan adanya kebijakan-kebijakan yang sangat menguntungkan rakyat.  
  Tanggal 20 Oktober 2012  ini menjadi tanggal yang genap untuk pemerintahan SBY 
setelah 8 tahun memimpin Bangsa ini. Kebijakan-kebijakan SBY di bidang POLHUKAM, 
kami menilainya ada beberapa yang sangat merugikan rakyat Indonesia ini. Pertama, Adanya 
dua lembaga tertinggi yang hingga saat ini masih simpang siur terkait pembagian tugas. 
Birokrasi  tinggi ini ingin membuktikan kepada rakyat bahwa siapa yang lebih jago untuk 
menangkap korupsi. Dan akhirnya mereka saling sikut dan saling rebut tugas. Rakyat hanya 
disuguhi sinetron-sinetron tidak bermutu seperti  “Cicak vs Buaya”,  “Save KPK”, atau 
kemudian  “Save POLRI”.  Rakyat  Indonesia  yang masih buta terhadap dinamika politik 
akhirnya membuat seperti itu.  Isu  korupsi yang sebesar itu  menjadi terbengkalai.  Ini 
membuktikan bahwa pemerintahan SBY masih belum mampu mengharmoniskan tugas di 
pemerintahannya. SBY telah gagal untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan tugas dari 
KPK dan POLRI.  
  Kedua, pemberian grasi hukum kepada Bandar-bandar narkotika justru melemahkan 
fungsi BNN yang sebagai badan penanggulangan narkoba. Kenapa kemudian melemahkan? 
Kita melihat BNN sangat rajin mengkampanyekan terkait  “Anti Narkoba  dan Narkotika”. 
Tapi  kemudian SBY memberikan grasi kepada  Bandar-bandar narkoba dan narkotika.  Ini 
hukum yang buat SBY tap dilanggar sendiri.  Contoh  presiden macam apa yang diberikan 
kepada rakyatnya jika memberikan kebebasan kepada Bandar narkotika.  Ini menjadi sebuah 
bukti bahwa sesungguhnya obat-obat terlarang itu boleh beredar di lingkungan masyarakat.  
  Ketiga, blok Mahakam  yang menyimpan gas bumi sebesar Rp. 1.700 triliun hingga 
saat ini masih dalam pertimbangan kira-kira siapa yang bakal mendapatkannya.  Dalam 
statemen wakil menteri ESDM mengatakan “Perusahan manapun, baik milik negara ataupun 
asing, yang menguntungkan negara akan diberi hak untuk mengelola Blok Mahakam.” 
Presiden SBY seharusnya sadar, jangan sampai kasus Freeport itu kembali muncul di Mahakam. Ini  masalah keamanan negara yang dipertaruhkan.  Jangan  sampai  Mahakam 
mencari korban lagi.  Kasus  penembakan di Freeport sudah menjadi banyak bukti bahwa 
keamanan di Indonesia tidak akan selamanya aman jika masih ada pihak-pihak luar yang 
hidup dan mengisap darah rakyat di Indonesia ini. 
  Menyikapi hal tersebut, maka Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia(KAMMI) 
Ulul Albab menyatakan sikap sebagai berikut : 
1.  Agar  SBY segera melakukan reformasi di bidang birokrasi dan menegaskan peran 
antara KPK dengan POLRI. Dan agar kedua lembaga tersebut segera mengusut tuntas 
korupsi yang ada di Indonesia saat ini. 
2.  Agar  SBY lebih tegas lagi dalam mengambil sikap hukum yang jelas.  Rakyat 
menginginkan pemimpin yang lugas, tegas dan jelas.  Bukan  presiden yang banyak 
curhat dan tidak  tegas dalam menangani hukum. Dan  SBY sebagai presiden harus 
menjadikan contoh yang baik dalam mengambil keputusan dan tidak plin-plan. 
3.  Agar SBY menyuruh kepada Pertamina agar mengelola blok Mahakam yang ada di 
Kalimantan. Asset berharga harus dikelola oleh anak bangsa. Gas bumi yang  senilai 
Rp. 1700 triliun jika dikelola dengan baik maka hutang di Indonesia akan segera 
terlunasi. Cabut semua hak-hak lembaga asing yang masih bercokol di Indonesia. 



Malang, 20 Oktober 2012 
Hormat kami, 


Muhammad Syaifullah Robbani 
Ketua Umum KAMMI “ULUL ALBAB” Komsat UIN Maliki Malang 


CP : Juanto Indra Mustofa (kadep.  Kebijakan  Publik KAMMI  “ULUL ALBAB” Komsat 
UIN Maliki Malang/083848284664)

Rabu, 17 Oktober 2012

Apa Jawabmu Ketika Ditanya Tentang KAMMI?

Sore itu, salah seorang akhwat megnhampiri sebuah stand yang bertuliskan KAMMI, DAUROH MARHALAH I. disitu dia menebar senyum, menyapa saudara2 nya, menyalami tangan-tangan mereka, saling menempelkan kedua pipi diantara mereka dengan berucap., assalamualaikum, dan lawan bicaranya pun menjawab dengan tak kalah lembut, waalaikumsalam..

betapa indah hubungan yang diakrabkan iman diantara mereka.Alloh lah menyatukan mereka. hingga membuat semua yang melihatnya iri dalam ketulusan jenak-jenak kesederhanaan yang dihadirkan, karena bukan status ataupun harta yang menyatukan mereka.

lalu dengan lugas akhwat itu bertanya, "berapa peserta akhwat yang sudah daftar? boleh lihat daftarnya?"

lawan bicaranya pun memberikan buku pendaftaran yang dimaksud si akhwat. dia mencari salah satu nama yang sangat dikenalnya, adek mentoring yang selama ini dibinanya dengan sabar. tapi ia tak menemukannya?ia cari sekali lagi, tapi yang ada nihil, ia tetap tak menemukannya.akhirnya ia memutuskan untuk SMS, "adek kok belum daftar KAMMI ?"begitu kita-kira bunyi SMS nya,tak lama kemudian HP nya bergetar, ada jwabn atas pertanyaanya" adek, gak terlalu tahu tentang KAMMI mbak, menurut mbak apa ana harus daftar KAMMI?

si akhwat bingung harus menjawab apa, akhirnya dia memutuskan untuk bertanya kembali" adek ingin mbak menjawab seperti apa? layaknya murobbiyah antum, atau sebagai sahabat antum?atau sebagai slah satu panitia?

"ana ingin keduanya mbak, murobbiyah dan sahabat" begitu jawabnya

dengan bimbang si akhwat mulai menuliskan SMS jwaban yang akan di sampaikannya, ia tak ingin ada nafsu sedikitpun dalam dirinya, ia tak ingin dalam SMS nya terkandung kata provokasi, membuat anak binaannya tak bisa berpikir jernih hingga memutuskan dengan terpaksa dan yang terpenting dia ingin binaannya menerima konsekuensi ketika masuk dalam jamaah ini. mulai lah disusun SMS itu, jika tidak salah bgini SMS nya
"ana akn menjawab sebagai sahabat antum, bismillah. semoga Alloh menutun tangan ini untuk menyampaikan yang selayaknya tersampaikan. KAMMI adalah organisasi yang baik, walaupun bukan yang terbaik. kenapa?karena ana belum pernah menemukan di organisasi lain yang kedekatan ukhuwah di dalamnya yang bukan terlahir karna status sosial dan harta, karena ana belum pernah menemukan di dalamnya setiap bertemu mengucap salam dan mengajak pada kebaikan, karena ana belum pernah menemukan kekurangan yang saling dilengkapinya dengan kelebihan-kelebihan sahabat yang lain, maka ana ingin sebagai sahabat antum, agar antum merasainya.

lalu dikirimnya sms itu, dia telah pasrah jawabn yang akan di dapatnya setelah itu.tak lama kemudian telah di dapatnya jawban SMS dari seberang
"antum tetap melankolis^_^, itu yang membuat ana ingin selalu berada di samping antum, dan ana tahu di balik sikap antum ada teman-teman yang baik yang selalu mengerti dan saling memahami.tapi maaf mbak, ana sudah di I_M_, ana takut tidak fokus.kata ketua ana, ana g boleh masuk KAMMI. tapi ana tetap ingin mendapat jwabn antum dari prtanyaan ana yang ini.mohon bimbingannya" begitulah kira-kira jawabnya. sang akhwat hanya tersenyum kecut, sedikit kecewa pasti. tapi ia tahu bhwa harta sekalipun takkan mampu mengubah hati manusia kecuali Alloh yang berkendak.ditariknya nafas dalam-dalam dan dia mulai mengetikkan kembali SMS jawaban yang akan dikirimnya.

"kali ini mbak berposisi ebagai murobbiyah,bismillah. tidak pernah ada kata mendua di jalan dakwah, di I_M_ tetap harus berjalan, tapi antum harus punya benteng yang menguatkan, antum bisa dapatkan itu dari KAMMI. di situ antum akan ditempa dan di tarbiyah. disitu antum akan dikuatkan melalui program yang ada. tetaplah di I_M_. salah ketika antum mengira mbak akan memaksa antum keluar dari sana setelah bergabung di KAMMI, karena itu ladang dakwah antum. anak KAMMI jika hanya di KAMMI lebih baik keluar, apagunanya. berdakwah dikalangan orang-orang yang sudah notabene faham syariat. maka aktiflah di manapun. tapi tetap konsisten di KAMMI.dijalankan semua program yang ada. bukan berarti ketika antum tidak tergabung dalam KAMMI antum tetap bisa berada di I_M_ dengan baik. biarkan yang menjaga Alloh. antum takkan pernah bisa mnjaganya. dengan catatan kau juga harus menjagaNya. bhkan yang menjaga hubungan kita selama ini bukan harta dan kedudukan, melainkan Alloh sendiri yang menjaga hati-hati kita. dikirimnya SMS itu dua kali untuk mencukupi layar SMS.

lama tetap tak nampak balsan SMS, waktu terus berjalan dengan cepat, sudah lima jam tetap tak ada balasan.diambang pintu kekhawatirannya tiba-tiba SMS balasan masuk selepas ia melakukan sholat magrib.di bacanya dengan hati-hati"mbak bayar daftar nya berapa? KAMMI tentang politik ya?orang-orangnya suka kekuasaan?"

dibalsanya kembali SMS itu" iya, tentang siyasi.mbak gak bisa jwab petanyaan antum dek, yang ana tahu mereka rindu kedamaian.terselip maksud yang lain ana tidak tahu, tapi tidak pernah terselip kekuasaan di hati mbak selama dpat pendidikan terkait politik. jika akhirnya memang ada mbak harap antum yang akan merubahnya kelak, ditataran negara maupun lingkungan sekitar"

"amin, ana ikut. insyaAlloh.

senyumnya kembali bisa melegakan dadanya,"ilmu Alloh hanya akan di berikan kepada orang-orang bercahaya,siapa mereka? yang ia menjaga sholatnya, berpuasa sunnah dan selalu basah bibirnya dengan tilawah dan dzikir, yang selalu menghidupkan mlamnya dengan tahajjud dan menhirup paginya dengan dhuha..itulah yang kita ingin istiqomahkan. perhatian jasadiah, fiqriyah dan ruhiyah yang berusaha diberikan pada seluruh kader KAMMI. insyaAlloh begitu dek. " dikirimnya kembali SMS itu untuk menguatkan.

jika aku atau kamu yang ditanya, mungkin jwabnya akan lebih baik lagi kwan.. .karena kita sudah belajar dari sang akhwat yang mungkin terdapat kesalahan  yang harus nya tak tersampaikan dalam kalimat smsnya dan bagaimana ia harusnya  bersikap.

Writed by : Kartika Sari Rukana Dewi

Ketika Srikandi Muslimah Berucap Sumpah Pemuda


Banyak statemen dari orang awam mengatakan.
"Wanita berjilbab lebar itu kerjaannya dakwah melulu"
"Hati - hati ya sama cewek berjilbab lebar, yang tiap hari bawaannya khilafah dan dakwah. Nggak setuju kali ya sama sistem pemerintahan di Indonesia"
"Eh...itu cewek jilbabnya lebar banget.... alirannya kayaknya ekstrim, idih...serem ah"

Sebagai seorang yang mengenal hijab dan saya merasa diri saya termuliakan derajatnya dengan adanya jilbab panjang.Saya hanya tersenyum saja mendengar celotehan tak jelas mereka, karena saya faham sedangkan mereka tidak faham.
Benarkah kita hanya mengaji, berdakwah, dan menggembar gemborkan khilafah Islamiyah saja?Tentu saja tidak teman...... di dalam pemahaman kami bukan seperti itu. Karena kami memahami bahwa Islam itu Syumul. Islam adalah agama yang sempurna dan menyentuh seluruh elemen kehidupan. Salah satunya adalah moment Sumpah Pemuda saat ini, tepat saat tanggal 16 Oktober 2012.
Memutar memoar perjuangan para pemuda Indonesia jaman dulu :

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928


Begitu besar ghiroh perjuangan yang mereka lakukan untuk kemerdekaan Indonesia. Dan Islam tidak pernah mengabaikan perjuangan mereka. Bahkan telah mengapresiasikan akan kemuliaan perjuangan dan semangat mereka jauh - jauh hari sebelum mereka ada di dalam Al Quran :
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS. Ash-Shaf, 61:4)

Sebagai seorang muslimah, apa yang dapat kita lakukan untuk meneruskan cita - cita para pencetus sumpah pemuda??
Banyak sekali hal yang telah dilakukan oleh para akhwat berjilbab lebar, untuk meneruskan cita - cita para pencetus sumpah pemuda. Berbekal ilmu dan iman yang mendalam, figur - figur akhwat yang tangguh, cerdas, militan, dan intelektual profetik bertebaran dimana - mana dengan segudang prestasi yang di gondolnya, diantaranya :
  • Asma Nadia, ibu rumah tangga dengan 2 anak. Penulis novel dan cerpen Islami, Ketua III Forum Lingkar Pena Nasional.Menurutnya, muslimah dalam hidupnya hendaknya mengibaratkan dirinya sebagai sebuah kristal. Artinya, muslimah sebaiknya mampu berbuat dengan sebaik-baiknya dalam berbagai sisi dengan masing-masing sisi bernilai baik. Sebagai istri pelayanannya kepada suami memuaskan. Sebagai ibu bagi anak-anaknya, dia perhatian. Dan sebagai pekerja, prestasi kerjanya bagus dan sebagai apa saja muslimah itu menekuninya dengan kesungguhan yang luar biasa. Sebagaimana kristal yang dalam setiap sisinya memantulkan cahaya sama indahnya (Hasil wawancara Humaira saat GBSM 2 di Samarinda).
  • Oki Setiana Dewi, Sosok ini begitu inspiratif dengan karya dan prestasi, cerdas dengan IP 3,9, bersahaja, sholehah, lulusan sastra Belanda UI ini  juga punya semangat yang tinggi untuk menjadi muslimah hebat. ia juga punya motto yang sangat bagus, yaitu bagaimana menjadi orang yang bermanfaat buat orang lain. Karena itu, ia tak segan untuk mengajar mengaji di Lapas Wanita Tangerang seminggu sekali. Hal ini lah yang menjadi awal kesuksesannya dan bagaimana dia dicintai banyak orang.
  • Ummi Yoyoh Yusroh (alm), Seorang mujahidah dakwah, ustadzah,dan muballighoh. Masyarakat banyak  mengenalnya sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PKS yang sangat gigih memperjuangkan RUU pornografi. Usulan cerdas beliau tentang kemungkinan tentara TNI wanita berjilbab juga menarik banyak pihak untuk mencermati langkah beliau. Keterlibatannya di kerja dewan sejak tahun 1999 tidak menyurutkan langkahnya dalam dakwah dan tarbiyah di tengah masyarakat. Taujihat dan ceramahnya senantiasa dinanti setiap kader dakwah khususnya akhwat muslimat.
  • dan masih banyak lagi contoh akhwat berprestasi yang tidak cukup saya sebutkan satu persatu siapakah mereka di dalam tulisan ini.

Lalu bagaimana dengan kita?? masih tetapkah berdiri mematung menunggu sebuah perubahan yang tak pasti. Ayo...marilah kawan....muslimah yang tangguh dan sholihah. Kita buktikan pada mereka bahwa kita adalah seorang yang apresiatif terhadap makna kata demi kata dari teks sumpah pemuda. Kita muslimah dan kita juga seorang pemuda. Kita merasa memiliki sumpah itu dan berhak meneruskan cita - cita dari sumpah itu, kita teruskan cita - cita pemuda jaman dulu dengan cara kita sendiri. Yang Insya Allah akan mendongkrak berubahan tidak hanya untuk politik, ekonomi, dan sosial negeri Indonesia saja, tapi juga untuk ketawazunan segala aspek di alam raya ini. Allahhu Akbar! Bismillah..... mari kita bergerak!!

Writed By : Lathifah (PEH)

Sumpah Pemuda di Mataku, Wanita Indonesia


Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Selalu ada wacana riil saat kita mulai memperbincangkan eksistensi kaum muda yaitu keberadaan mereka sebagai generasi pewaris estafet kehidupan. Kaum muda adalah motor yang akan menguhubungkan eksistensi masyarakat kini dan yang akan datang. Bertolak dari momentum historis Sumpah Pemuda sebagai inspirasi kehidupan kaum muda dan segenap bangsa saat ini, maka perlu dipahami bahwa peringatan Sumpah Pemuda setiap tahun bukanlah sekedar untuk romantisme sejarah.begitu kata kartika sari rukmana dewi, seorang mahasiswi tarbiyah jurusan PAI.^_^(iki narsis, masyaAlloh...)

Kalau ditelaah dari tiap fase ke fase terjadi distansi yang dari era kebangkitan nasional. Budi Utomo 1908 menuju Sumpah Pemuda 1928, diperlukan waktu 20 tahun guna membangun kebudayaan pemuda baru. Kemudian dibutuhkan waktu 17 tahun bagi kelahiran pemuda proklamator 1945. Selanjutnya, 21 tahun kemudian terlahirlah generasi mendirikan rezim Orde Baru 1966. kita pun membutuhkan waktu sekitar 32 tahun untuk memunculkan generasi pemuda yang mampu merintis lahirnya masa Reformasi, dengan aksi demonstrasi besar-besaran mahasiswa dalam menjatuhkan rezim otoriter Orde Baru untuk mengusung gerbong reformasi dengan demokrasi. Sebuah karya yang tidak kalah monumentalnya jika dibandingkan dengan karya kaum muda di era 1928. Bagaimana dengan kiprah kaum muda kita masa kini?

dalam ikrar sumpah pemuda bertuliskan kami putra putri indonesia bertanah air yang satu, tapi anehnya kini. kita lebih bangga dengan bangsa yang lain. kita lebih bangga berpakaian layaknya kebarat2an. lebih bangga disebut jagoan karena mampu menghancurkan sesama anak bangsa dalam tawuran yang terjadi beberapa bulan yang lalu antara dua SMA yang terjadi di Jakarta. aris musnandar dalam artikel nya yang berjudul antara harapan dan kenyataan mengatakan:

"Setelah 83 tahun berlalu bagaimana kondisi bangsa Indonesia? Kita melihat perilaku manusia Indonesia disana sini tereduksi dengan sifat-sifat tercela yang merebak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini merupakan bukti telah terjadinya dekadensi moral. Fenomena perilaku kekerasan, tawuran, pemerkosaan, KDRT, bullying di sekolah hingga tindak korupsi tiada henti merupakan tanda bahwa negara mengalami persoalan berat & akut.
Dari waktu ke waktu aksi-aksi brutal dan kriminal anak muda (pemuda) menghiasi halaman surat kabar dan media elektronik. Sementara elite pejabat yang semsetinya dapat mengatasi persoalan sosial masyarakat tak jarang melakukan perbuatan tercela dan melanggar hukum.  Bahkan menjadi bagian dari masalah itu sendiri. Betapa kita saksikan ratusan elite DPR, eksekutif hingga yudikatif telah merasakan "Hotel Prodeo". Mereka yang tadinya diharapkan dapat dijadikan panutan malah menjadi lelucon politik. Tingkat kesejahteraan materi para elite berada jauh diatas rata - rata rakyat Indonesia yang hanya berpenghasilan US$ 2 / hari atau kurang dari 600 ribu rupiah per bulan (beradasarkan standar PBB tentang kemiskinan).
Pemuda dalam siklus hidup seorang manusia merupakan sebuah masa dimana seseorang mengeksplorasi dirinya. Semangat yang menggebu-gebu dan tekad yang membara identik dengan seorang pemuda. Itulah gambaran seorang pemuda. Sebagai aktor sosial perubahan, pemuda bukan saja menyandang status sebagai pemimpin masa depan, tetapi juga sebagai tulang punggung bangsa dalam mengisi pembangunan.
Jika berbicara mengenai pemuda, tentu erat kaitannya dengan perkembangan sejarah bangsa Indonesia. Generasi pemudaIndonesia selalu memberikan warna tersendiri bagi perjalanan bangsa ini. Goresan sejarah bangsa Indonesia tidak akan pernah luput dari lembaran sejarah kepemudaanya (Benedict Anderson, 1990).

lalu dimanakah kita?? sumpah pemuda bukan hanya nostalgia indah masa lalu, namun ia menuntut sebuah kerja-kerja emas dari masa ke masa..karena cinta indonesia brarti menuntu sebuah bukti NYATA.

Writed by : Kartika Sari Rukmana Dewi

Rabu, 10 Oktober 2012

Idul Adha : Refleksi tadhiyyah Nabi Ibrahim terhadap dakwah

Masih ingat dalam lintasan sejarah kenabian, dan sejarah terjadinya Idul Adha bahwa Ibrahim as disuruh oleh Allah untuk menyembelih anaknya Ismail as melalui mimpi dari ayahnya. Atas kejadian inilah kemudian dinamakan peristiwa Idul Adha atau kembali berkorban.

Pengorbanan Ibrahim atas setiap langkah dakwahnya inilah yang seharusnya menjadi perhatian kita semua. Ibrahim bapak tauhid yang senantiasa menjalankan perintahnya tanpa mempertanyakannya. Seharusnya bagi kader dakwah yang mengikuti milah Ibrahim harus mencontoh tadhiyyah dari nabi Ibrahim. Karya-karya besarnya hasil dari pengorbaanannya terhadap dakwah sangat besar, salah satunya adalah Idul Adha ini. Kita sebagai kader dakwah seharusnya meyakini bahwa dengan pengorbanan kita terhadap dakwah ini akan mampu melahirkan master piece-master piece yang jauh lebih besar untuk keperluan dakwah ini. Nabi Ibrahim telah membuktikan pada sejarah bahwa menolong agama Allah, maka Allah akan memuliakannya sebagai hamba-Nya.

Titel-titel kehormatan yang disematkan Ibrahim adalah bukti bahwa kita tadhiyyah di jalan dakwah ini tidak akan merugi. Prestasi-prestasi Ibrahim mulai dari prestasi fisik hingga memiliki wawasan yang luas menjadi bukti akan hal itu. Tidak ada perjuangan di dunia ini kecuali harus disertai dengan pengorbanan. Hasan al-Banna dalam bukunya Risalah Pergerakan mengatakan bahwa : ”Yang saya maksud dengan pengorbanan adalah pengorbanan jiwa, harta, waktu, kehidupan dan segala sesuatu yang dipunyai oleh seseorang untuk meraih tujuan”. Itulah yang dilakukan bapak kita Ibrahim, dia sudah mengorbankan jiwa sehingga tubuhnya dibakar oleh Raja Namrud, pengorbanan harta yang hanya meninggalkan anak dan istrinya tanpa bekal apapun, pengorbanan waktu dan kehidupan hanya untuk meraih satu tujuan yaitu mardhatillah atau ridho Allah. 

Apakah kita akan santai-santai dengan tugas dakwah kita yang masih belum terpenuhi sedangkan kewajiban kita jauh lebih banyak dari waktu yang tersedia. Apakah tadhiyyah mengenal santai-santai saat perjuangan dakwah ini ? Sungguh banyak di hadapan kita peluang untuk berkorban, terutama karena kebenaran telah terdominasi oleh kejahatan, jumlah pelaku kebenaran jauh lebih sedikit dari jumlah pelaku kejahatan, dan pelaku kebenaran jauh lebih lemah dari berbagai kekuatan yang dimiliki para pelaku kejahatan; kekuatan politik, ekonomi, fisik dan lain sebagainya ada di tangan mereka.

Tapi, jangan berkecil hati dulu!! Karena sumber kekuatan mereka adalah sumber kekuatan kita juga, yaitu Allah SWT, Ia Allah kekuatan yang sesungguhnya. Dan Allah akan bersama kita, apabila kita ingin mengikuti jalannya para Rasul, yaitu berjuang dan berkorban merebut kekuatankekuatan mereka, berjuang memperbanyak jumlah pelaku kebaikan, sehingga pada gilirannya kebenaran akan menjadi jaya, dan sebaliknya kebatilan akan runtuh.Walaupun dalam perjuangan itu banyak harta yang habis serta jiwa yang gugur, tetapi sejarah kemanusiaan akan mencatatnya sebagai buah bibir generasi-generasi mendatang, dan Allah akan memberinya kedudukan yang mulia di sisi-Nya.

Quo Vadis Gerakan KAMMI Malang

Oleh : Saifullah 'shev' Robbani
- Kaderisasi KOMSAT UIN MALIKI Malang -

Memang sudah sewajarnya pertanyaan diatas itu harus ditanyakan kepada seluruh mahasiswa yang mengaku kader KAMMI Malang. Menanggapi zaman yang terus berkembang dengan bermacam-macam kebutuhan, membuat gerakan KAMMI Malang harus lebih mempunyai inovasi gerakan yang lebih unggul, lebih berani, lebih kompetitif dan lebih cerdik. Karena itu, pergerakan mahasiswa harus senantiasa hidup dalam panggangan api sejarah nasional ini. Agar arus mereka selalu hidup, agar sirkulasi air yang dimasaknya terus mengalami pemanasan-pemanasan hingga pada akhirnya, gerakan KAMMI Malang ini mampu menjadi sebuah solusi yang solutif untuk Malang Raya ini. 

Sejalan dengan ide Amar Ma'ruf Nahi Mungkar, Gerakan KAMMI Malang ini mampu menjadi kontrol sosial di daerah Malang. Menjembatani rakyat dengan pemerintah untuk mengusung ide kemakmuran bersama demi terwujudnya kesejahteraan untuk seluruh rakyat Malang Raya. Menjadi gerakan mahasiswa yang mampu mengawal kebijakan-kebijakan daerah dengan Perda-Perda yang ada saat ini. Jika memang tidak sesuai dengan ide Amar Ma'ruf Nahi Mungkar, maka gerakan inilah yang pertama kali akan meluruskannya. Peran Gerakan KAMMI Malang tidak hanya sebatas mengawal kebijakan-kebijakan daerah saja.

Memegang isu-isu yang berkembang di media juga menjadi penting. mengingat bahwa teknologi akan selalu berkembang. Oleh sebab itu, Gerakan KAMMI Malang harus jauh lebih menguasai isu-isu di daerah saat ini, khususnya adalah di komisariat-komisariat yang tersebar di Malang ini. Kebijakan-kebijakan birokrasi menjadi bahan diskusi teman-teman komisariat, sehingga akan menghasilkan isu-isu yang baru. Dan ini yang harus dikembangkan di seluruh komisariat bawahan KAMMI Malang. Melempar isu-isu baru tentang politik kampus, tentang birokrasi kepada seluruh mahasiswa dan mahasiswa pun tertarik, itu adalah sebuah pembuktian bahwa KAMMI Malang melalui komisariatnya telah menguasai setengah dari kampus. Sehingga diharapkan nantinya, KAMMI Malang melalui komisariatnya mempunyai bargaining position di kampusnya. Terlebih lagi di Daerah.

Contoh kasus adalah, sebagian komisariat di Malang ini masih belum mampu untuk mengembangkan isu-isu yang dibuat oleh mereka. Dan meminimalisir isu-isu yang dibuat oleh gerakan lain. Sebagai contoh adalah Komisariat UIN Malang. Mereka belum mampu memahami isu-isu politik di kampus ini. Karena ada sebagian dari kader KAMMI UIN Malang ini memahami bahwa ide besar yang dibawa oleh UIN Malang ini sejalan dengan cita-cita mereka. Yang kemudian saya takutkan dari sini adalah, seluruh pergerakan KAMMI UIN Malang akan menjadi anjing yang manut kepada majikannya. Gerakan KAMMI di UIN Malang ini menjadi tidak lagi sesuai dengan Kredo Gerakan KAMMI, yaitu orang-orang yang berpikir dan bertindak merdeka.

KAMMI di Komisariat UIN Malang bisa dipastikan mendapatkan intimidasi dari birokrasi. Dan ini sudah terjadi, saat demo kenaikan SPP salah satu kader KAMMI UIN Malang ditelepon oleh salah seorang dari birokrasi kampus UIN Malang yang melarang agar jangan melakukan demo. Ini adalah bukti bahwa demo yang terjadi membuat suara para kader KAMMI UIN Malang menjadi terpecah. Yang Pro terhadap birokrasi dan yang Kontra terhadap birokrasi. Aksi kenaikan SPP seharusnya menjadi pembelajaran manajemen aksi buat kita. Akan tetapi karena memang bersebrangan dengan Ide besar UIN Malang, akhirnya suara kader disini terpecah menjadi dua tadi. Ini menjadi bukti lemahnya penguasaan isu yang berkembang di Komsariat UIN Malang ini. Artinya propaganda ke-KAMMI-annya itu masih kurang. Coba kalau kemudian kita tidak terlibat dalam aksi tersebut. Maka kita tidak akan terbuka matanya untuk tahu kondisi kampus di UIN Malang tersebut. Inilah yang melatari Komisariat untuk menambil peran dalam aksi menuntut kenaikan SPP (Aksi anarkis yang terjadi pada demo kemarin adalah efek samping dari kekecewaan pendemo, KAMMI sudah mundur jika aksi berakhir anarkis). Komisariat mungkin tidak akan paham sistem BLU yang sudah dibuat oleh Universitas. Dan komisariat pun tidak akan paham bahwa ternyata Rektor Universitas menyelewengkan dana BLU untuk pembangunan masjid (ceritanya sudah saya posting di grup KAMMI UIN MALIKI Malang tentang 'Siapa yang harus KAMMI Bela'. Linknya :https://www.facebook.com/groups/kammiuinmalikimalang/doc/323875350968731/). Walaupun secara syariat itu dibetulkan. Namun secara hukum, itu salah. 

Menguatkan apa yang dikatakan oleh Wahyu Dani,KaDept HUMAS KAMMI Malang,bahwa yang harus dipahami dalam Quo Vadis adalah menguatkan propaganda KAMMI Malang, political marketing, membuat jaringan dengan lintas gerakan, dan pembagian masyarakat. Artinya disini propaganda yang dimiliki oleh KAMMI Malang harus mampu mengideologisasi, meyentuh hingga ke ranah grass roottentang ide apa yang akan ditawarkan KAMMI Malang ini. Oleh sebab itu, penguasaan media dan isu menjadi penting dalam hal ini. Political marketing, menurut Oman Heryaman,S.IP, M.Si salah satu dosen pengajar di FISIP Universitas Pasundan memberikan definisi mengenai istilah ini yaitu Serangkaian aktivitas terencana,strategis tapi juga taktis, berdimensi jangka panjang dan jangka pendek, untuk menyebarkan makna politik kepada pemilih, sehingga political marketing bertujuan membentuk dan menanamkan harapan, sikap, keyakinan, orentasi dan perilaku pemilih. Perilaku pemilih yang diharapkan adalah secara umum mendukung dan khususnya memilih partai kita (Nursal,2004).

Political Marketing menentukan kemana arah Gerakan KAMMI Malang selanjutnya. Kenapa demikian ? karena sejatinya yang kita komunikasikan kepada masyarakat Malang khususnya mahasiswa adalah gagasan kita untuk kemakmuran dan kesejateraan rakyat Malang tadi. Kita menjual gagasan-gagasan kita yang kemudian dipagari dengan Prinsip Gerakan KAMMI. Sehingga, gerakan KAMMI ini mempunyai bargaining position seperti yang saya katakan diatas. Gagasan yang dimiliki Gerakan KAMMI Malang ini akan menjadi pertimbangan dalam memutuskan kebijakan-kebijakan daerah. Gagasan gerakan KAMMI Malang ini dijual kepada mahasiswa-mahasiswa yang ada di universitas Malang. Pernah kemudian, strategi ini kita buat di komisariat UIN, walaupun agak sedikit pragmatis tapi kemudian sangat berpengaruh sekali. Kita ketahui sekali, bahwa bendera Komisariat UIN ini tidak ada yang tersisa. Sehingga, tanpa melalui prosesi syuro dan diputuskan secara sepihak untuk menganggarkan pembelian bendera. Jadi, sekian banyak ide yang kita jual itu terpental mentah-mentah. Namun ketika kita menggunakan ide ini, ternyata yang mendaftar saat Pelatihan Kepemimpinan (baca : DM1) melonjak dari tahun sebelumnya. Cukup mencengangkan.

Yang ketiga adalah membuat jaringan dengan lintas gerakan mahasiswa. Sejatinya seluruh gerakan mahasiswa ini mempunyai satu titik kesamaan yaitu mengawal kebijakan pemerintah agar pro dengan rakyat. Itu yang kemudian mewajibkan kita untuk membuat jaringan komunikasi antar gerakan mahasiswa lainnya. Mungkin kita bisa belajar kepada HMI yang pandai mengadvokasi, dalam manajemen isu, dan dalam manajemen aksi (Studi kasus di UIN Malang). Atau kemudian kita bisa belajar kepada PMII,IMM, dan pergerakan mahasiswa lainnya.

Yang keempat adalah pembagian masyarakat. Kita mencoba mengenali masyarakat dalam berbagai stratanya. Ada yang kemudian strata pendidikannya sangat kurang, maka gerakan KAMMI ini menggunakan metode seperti apa. Ada yang memiliki strata pendidikan yang sangat tinggi, maka gerakan KAMMI ini menggunakan metode seperti apa. Sehingga diharapkan, seluruh gagasan dari gerakan KAMMI Malang bisa diterima hingga ke kalangan grass root. Dan kita mampu menciptakan cita-cita dan ide besar ini

Mau dibawa kemana Gerakan KAMMI Malang ?? Tanyakan kepada kader-kader KAMMI Malang

Republik Mahasiswa UIN, Mana Kontribusimu !!!! (Sebuah Kritik Untuk Republik Mahasiswa)

By : Muhammad Saifullah Robbani (Penulis, Anggota Longor Community, Ketua Umum Komisariat KAMMI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Periode 2012-2013, Jurusan Teknik Informatika, 2009)

Semenjak saya masuk hingga sekarang, sudah hampir 3 tahun saya kuliah di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Dan sejak itu pula Eksekutif Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengalami pergantian nama, tanpa ada esensi yang mendasar dari sana. Dari namanya BEM-U hingga sekarang adalah DEMA-U, sama sekali tidak ada pengaruh yang besar sama sekali dari pergantian nama tersebut. 

Awalnya, saya ingin memberi judul tulisan ini dengan 'BEM-U UIN, Mana Kontribusimu !!!!', tapi ternyata setelah saya buka kembali draft Musyawarah Mahasiswa (MUSMA) terbaru, sepertinya tidak ada tercantum nama BEM-U disana, yang ada hanya Republik Mahasiswa. Daripada saya ngotot untuk memakai nama BEM-U UIN dan nantinya pasti akan diketawain oleh mahasiswa-mahasiswa yang paham dengan draft Musyawarah Mahasiswa (MUSMA) ini, makanya tidak saya gunakan judul tersebut.

Selama dalam kurun 3 tahun terakhir ini, kontribusi dari Republik Mahasiswa UIN (RM-UIN) sangatlah kurang. Bahkan saya berani memvonis kalau Republik Mahasiswa UIN (RM-UIN) ini sama sekali tidak ada kontribusinya kecuali muncul saat OPAK (baca: OSPEK MABA). Saya tidak melihat adanya pencerdasan dari Republik Mahasiswa UIN (RM-UIN) untuk mahasiswa, kecuali hanya pencerdasan saat pemilu saja. Dan itu dilakukan oleh sebagian orang-orang untuk mengeksistensikan dirinya agar tetap bercokol di Republik Mahasiswa UIN (RM-UIN).

Saya memang mengapresiasikan kepemimpinan Republik Mahasiswa UIN (RM-UIN) dibawah kepemimpinan Mas Aam (2011-2012). Diakhir kepemimpinannya, Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U) mengadakan seminar nasional dengan menghadirkan Tuanku Guru Bajang (Gubernur NTB) dan sempat mengadakan acara perkumpulan BEM Nasional beberapa hari di UIN.

Setelah itu, tidak ada lagi agenda-agenda yang mencerdaskan mahasiswa. Maka saya mengatakan wajar, jika PEMIRA tahun ini hanya 20 % mahasiswa yang mencoblos, dan 80 %nya tidak tahu entah hilang kemana. Mosi tidak percaya kepada Republik Mahasiswa sepertinya sudah hampir diambang batasnya. Dan mungkin, saya bisa memperkirakan 20 % ini adalah mahasiswa baru (karena memang bidikan terhangat), dan mahasiswa aktifis yang peduli dengan Republik Mahasiswa UIN (RM-UIN) ini. 

Jika melihat dalam draft Musyawarah Mahasiswa (MUSMA) tentang Anggaran Dasar (AD) Republik Mahasiswa UIN (RM-UIN) Bab III di pasal 7 dan 8, Republik Mahasiswa itu bertanggung jawab dalam terbinanya intelektualitas, spiritualitas, profesionalitas, dan minat bakat mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim. Maka sudah sewajarnya, Republik Mahasiswa UIN (RM-UIN) ini mengadakan seminar-seminar,diskusi-diskusi bahkan seharusnya kebijakan-kebijakan Republik Mahasiswa UIN (RM-UIN) ini juga harus menekankan aspek spiritualitas. 

Bahkan didalam AD Bab III pasal 8 tentang Usaha, disitu Republik Mahasiswa UIN (RM-UIN) menjelaskan usaha dari berbagai tujuan yang terlampir di dalam AD Bab III pasal 7 tadi. Ada beberapa poin yang tercantum didalam pasal 8 tentang usaha-usaha dalam pencapaian tujuan:
1. Meningkatkan Mutu Religiusitas
2. Meningkatkan Potensi Ilmiah Mahasiswa
3. Meningkatkan Bakat dan Minat Mahasiswa yang Bersifat Akademis
4. Meningkatkan Kesejahteraan Mahasiswa
5. Meningkatkan Pengabdian Masyarakat secara Umum
6. Meningkatkan Penelitian Ilmiah

Dari enam poin diatas, saya tidak melihat adanya peningkatan mutu religiusitas, saya juga tidak melihat adanya peningkatan potensi ilmiah mahasiswa (LKTI langsung di-handle oleh Jurusan). Atau bisa saya katakan tidak ada peningkatan dalam keenam poin tersebut.  

Jika dalam satu tahun kedepan, Republik Mahasiswa UIN (RM-UIN) tidak melihatkan kontribusinya kepada seluruh anggota Republik Mahasiswa (baca : mahasiswa), maka siap-siap akan ada mosi tidak percaya yang jauh lebih besar dari anggota Republik Mahasiswa. Dan ketika tujuan-tujuan dari Republik Mahasiswa UIN (RM-UIN) ini tidak terpenuhi, biarkan KAMMI UIN MALIKI saja yang akan menggantikan peran Republik Mahasiswa UIN (RM-UIN). Karena, percuma mereka (orang-orang yang terpilih dan duduk di Republik Mahasiswa UIN) setelah dilantik tapi tidak punya kontribusi yang nyata untuk mahasiswa. Republik Mahasiswa UIN (RM-UIN), bisa saya katakan adalah Republik Musiman UIN (RM-UIN) karena kerjanya saat menjelang PEMIRA saja.

Dan dengan munculnya mosi tidak percaya kepada Republik Mahasiswa UIN (RM-UIN) bisa kemungkinan besar, pemilihan umum akan turun menjadi 10 %, karena Republik Mahasiswa UIN (RM-UIN) tidak bisa memberi kepuasan penuh untuk anggotanya. Dan angka 10 % bagi KAMMI UIN MALIKI itu adalah angka yang tidak terlalu besar untuk mengganti peran Republik Mahasiswa UIN (RM-UIn) !!! 

Salam untuk ketua terpilih DEMA-U, SEMA-U...Jika anda mampu memberikan kontribusi yang terbaik untuk kampus ini, KAMMI akan sepenuhnya mendukung anda, tidak melihat anda dari organisasi apapun. Karena KAMMI murni ingin memberikan yang terbaik untuk Kampus UIN Maulana Malik Ibrahim ini. (Tolong kalau bisa teman-teman dari uin untuk di SHARE, biar nyampe ke ketua terpilih DEMA-U dan SEMA-U)

Kamis, 04 Oktober 2012

ROHIS SARANG TERORIS?



Sabtu, 15 September 12, tampak ramai status di facebook. Lagi-lagi orang  islam digegerkan dengan kasus “ROHIS SARANG TERORIS” yang berasal dari berita yang ditayangkan metro TV jumat 14 sept kemaren. Pihak mereka mengaku mendapat berita itu dari salah satu dosen sosiologi agama di UIN jakarta. Dosen yang bergelar profesor itu melakukan penelitian mengenai pengkaderan teroris yang dilakukan di masjid-masjid sekolah.
MUI pusat segera mengeluarkan pendapatnya ”jika memang ditemukan ada pengkaderan teroris di dalamnya, langsung aja aparat menangkap mereka tapi jangan mengenalisir bahwa semua ROHIS tempat pengkaderan para teroris, bisa geger umat islam, akan muncul banyak kesalah pahaman” begitu kira-kira redaksinya. Pihak UIN jakarta juga mengatakan akan menklarifikasi berita itu dan meninjau ulang hasil penelitian tersebut.
ROHIS adalah sebuah ekstrakulikuler keagamaan yang ada di sekolah tingkat menengah/SMA. Hal itu dilakukan demi terwujudnya suasana sekolah yang religi dan demi membantu penanaman islam disekolah yang hanya dilakukan selama dua jam dalam seminggu disamping juga terbatasnya guru PAI yang mengajar disekolah masing-masing, hal ini yang di ungkapkan DRS. Usman Kasmin dan Drs. Masrur sebagai guru agama di SMUN 4 dan 8 Malang. Tidak hanya materi agama tambahan yang belum diterima oleh pelajar, tapi juga ada praktek langsung, pembinaan secara intens dan berkelanjutan. Pembinaan itu juga membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di bidang akademik lainnya, tidak hanya yang berkaitan dengan agama(ruhiah) siswa saja.
Masa remaja adalah memuncaknya masa potensi, baik potensi fisik maupun potensi akalnya. Memuncaknya potensi itulah remaja menjadi lebih agresif dan aktif melakukan sesuatu yang menjadi keinginannya. Mereka mulai memisahkan diri dari orang tua dan lebih suka berkumpul bersama teman-teman sebayanya yang memiliki sekse yang sama. Hal ini cukup mengkhawatirkan ketika remaja tidak tepat memilih kelompok belajar yang biasanya sekaligus menjadi kelompok bermainnya. Inilah yang menjadi point pertama dari pentingnya penanaman nilai-nilai agama dan nilai-nilai keimanan sehingga remaja memiliki pedoman hidup yang baik. Maka itu tak cukup jika hanya mengandalkan waktu disekolah yang hanya 2 jam untuk mempelajari agama islam yang begitu kompleks dan terperinci, karena agama bukan hanya ditransfer tapi perlu ada penanaman yang baik di dalamnya” ungkap salah satu mahasiswa UIN MALIKI Malang yang kebetulan mengambil skripsi mengenai rohis sekolah. Beliau juga menghimbau agar pihak sekolah tidak perlu risau akan berita tersebut. Lanjutkan yang sudah baik jika memang tidak menemukan kesalahan yang berakibat fatal. Teruslah berjuang menuju kebaikan, innalloha ma’ana” akan selalu ada orang-orang yang tidak suka ketika kau melakukan kebaikan, berhati-hatilah dengan media dan isu yang belum jelas sumbernya.
Karikatur Rasulullah? Filmnya juga ada?di innocent of muslim..?????????!!
Astaghfirullah,, siapa yang tidak mengelus dada membaca judul di atas. Saya pun merah padam dibuatnya, saya tebak anda juga begitu. Tapi kalau jawabannya biasa saja bahkan tak peduli, wah perlu di tanya tuh hati. Ke mana iman kita??
 Tahun lalu, februari 2008 umat islam di Belanda dan belahan bumi lainnya cukup digemparkan dengan berita tentang akan dirilisnya film yang menggambarkan al qur’an sebagai inspirasi dalam membunuh, film itu di skenarioi oleh geert wilders. Dia juga telah mengatakan bahwa al Quran sama dengan mein kampf dari adolf hitler. Bahwa kita suci umat islam itu sumber dari terorisme, sebuah buku fasistis yang mendorong-dorong umatnya untuk menyebar kebencian dan kekerasan(sumber ini langsung dari radio netherlands,17/01).
Tak hanya itu, aksi pelecehan dan penjegalan terhadap islam juga mulai dilakukan secara terang-terangan di Eropa, hal ini dilakukan oleh partai ekstrem kanan belgia vlaams belang bersama kelompok islamophobia dari Austria dan Jerman. Adalagi di Austria, Sussanne Winter politisi freedam party, yang melecehkan Rasulullah dengan menyebutnya sebagai pengidap epilepsi  dan pelaku pelecehan terhadap anak-anak. Selain itu berita tentang pelecehan islam juga muncul dari dari Alexander sdvizkov pembuat karikatur Rasulullah yang dimuat di majalah jyllands posten denmark tahun 2005 silam.
Kini provokasi itu kembali muncul, kali ini dari Nakoula basseley naoula. Seorang produser yang menggarap film innocent  of muslim, yang di dalamnya memuat pelecehan terhadap Rasulullah. Berita ini sungguh membuat geger, Rasulullah diperankan oleh manusia yang tidak mengenl siapa Tuhan dan RasulNya. Akibat ini, banyak kerusuhan yang terjadi hingga memakan korban yang tak sedikit.
Ketua PBNU menghimbau agar kita bersikap dewasa dan tidak terpancing dengan adanya pemberitaan tersebut, menurut beliau pembuatnya akan mendapat batunya. Alloh sendiri yang akan menjaga kitab islam dan RasulNya dari orang-orang yang membencinya.
Akankah nasib Nakoula basseley naoula dan kawan-kawannya yang turut menggarap film tersebut akan bernasib sama, dengan nasib sutradara film submission yang menyebabkan digoroknya leher sang sutradara tersebut? Atau seperti Ayan Hirshi Ali, seorang perempuan kulit hitam yang kerap menghujat islam lewat tulisannya yang hingga saat ini terus dihantui kematian akibat ulahnya itu? Wallahu a’lam
Semoga pemerintah Amerika, president Barrac Obama yang dulu sungguh di elu-elukan oleh negara-negara berkembang, termasuk Indonesia bisa bersikap tegas dan benar-benar menindak lanjuti hal ini sesuai dengan hukum yang berlaku, terkait kebencian terhadap ras atau agama, sehingga kemarahan umat islam dapat teredam dengan segera.
Mau tahu berita yang lagi “in” ??seputar dunia islam, negara dan kampus? Saksikan dalam agenda COP, Class of politic bersama KAMMI UIN MALIKI Malang, akan dikupas habis tentunya dengan nara sumber yang kompeten, insyaAlloh.  GRATIS
lebih jelasnya hub: 083848284664/085750006840

SYIAH (BUKAN) SESAT



Berbagai aliran sesat berlabelkan “islam” bermunculan di Indonesia dengan dalih HAM dan kebebasan. benarkah aparat mengambil tindakan tegas terhadap para perusak dan penoda ajaran islam, sesuai dengan perundang undangan, seperti kepres no.1 thn. 1965 dan KUHP pasal 156a tentang penistaan suatu agama? Lalu bagaimana dengan syiah, masukkah mereka dalam kategori didalamnya?
 Sebuah kebijakan publik tidak lahir dari ruang hampa, dari buku atau meja kemudian diketuk palu. Pertanyaan dalam kasus syiah lebih tepatnya adalah, kepada siapa president atau pejabat pemerintah meminta masukan? Dari pakar hukum yang tidak memahami agama atau dari Majelis Ulama Indonesia? Kasus syiah dimadura cukup mencengangkan, karena tidak sedikit kerugian yang ditimbulkannya dengan dalih kebebasan dalam beragama. Kebebasan beragama? Benar kebebasan beragama diatur dalam UUD.  Tapi kebebasannya sejauh mana, itu yang tidak ada dalam UUD. Makna kebebasan sangat bias, jadi disitulah pentingnya MUI, tempat berkumpulnya ulama dari berbagai organisasi islam, malakukan tafsir terhadap UUD, sehingga umat islam terayomi.  Tapi kini MUI ditimpa kegalauan dalam bersikap. Fatwa MUI 1984 tidak juga mengalami perubahan, tidak terlihat adanya ketegasan hukum di dalamnya. Dalam fatwa itu lebih mengedepankan penjabaran perbedaan antara sunni dan syiah. 
Berawal dari sebuah konflik asmara antara dua kubu sunni dan syiah tersebut hingga melebar pada pembantaian dan penistaan terhadap agama,masalah syiah kembali mengintip dipermukaan indonesia. Menurut ketua KAMMI UIN Malang yang saat itu ditemui dalam diskusi politik yang diadakan teman-teman mahasiswa devisi Kebijakan Publik KAMMI UIN Malang, kamis 13 September 2012 kemarin terkait fatwa MUI, menyatakan“adanya demokrasi tidak mudah membuat kita mengatakan sesat atau tidak sesat, memang butuh ketegasan dari MUI, karena kiblat umat islam indonesia ada di tangan mereka”.
ketua KAMMI UIN Malang juga menghimbau agar MUI ada dialog yang lebih mendalam dengan syiah, di tengah polemik ini di dukung dengan begitu lemahnya aqidah masyarakat kita. Harapannya pemerintah juga membekali masyarakat dengan pemahaman aqidah yang menyeluruh, aqidah mana yang bathil dan yang haq. Masyarakat indonesia juga harus lebih kritis lagi menyikapi hal ini, karena ini persoalan aqidah.
Ketua HMI, ahmad sofyan hanya menuturkan, bersyukurlah syiah karena di negara kita menganut faham demokrasi, selama syiah di indonesia tidak sama dengan syiah di syiria saya rasa aman-aman saja, dan beliau juga turut berargument terkait fatwa MUI”Dosa besar bagi MUI ketika tidak bisa memberi keputusan terkait masalah ini, karena mereka merupakan kiblat umat muslim di Indonesia, di revisi saja kalau perlu orang-orang yang ada di dalamnya!”.
MUI memang tidak mengeluarkan fatwa apapun, kecuali MUI jawa timur yang telah bersepakat bahwa syiah termasuk aliran sesat. Sedangkan MUI pusat hanya meminta kita lebih berhati-hati. MUI merupakan kiblat umat muslim, setiap tutur katanya menjadi hujjah karena mereka terdiri dari orang-orang yang terpilih dan dipilih. Dalam kata dan tindakannya harus lebih bersikap “wara’”. “Mulut mereka bagai pedang” kata salah satu kader PMII yang kebetulan turut menjadi nara sumber pada acara diskusi yang di gelar oleh temen-teman KP KAMMI UIN MALIKI Malang di gedung B lantai 2 waktu itu.
lantas bagaimana sikap kita sebagai mahasiwa menghadapi polemik yang terjadi di Indonesia? “Cuek “ kah kita dengan kasus syiah dan kasus-kasus yang lainnya? yang tak pernah habis dimakan masa hingga kiamat tiba dengan misi-misi mereka yang ingin menghancurkan islam?
Betapa banyak yang menuntut kita untuk bergerak, hari ini. Rakyat kita di Indonesia lemah dan dilemahkan. Apakah kita, yang mengaku orang-orang berpendidikan hanya mampu melihat? Merasa sibuk dengan urusan pribadi? Betapa berdosanya kita, jika tidak melakukan sesuatu, minimal kritislah. ”Begitulah tutur kata dari sekdept humas KAMMI UIN Malang yang sungguh membuat penulis kembali berkaca, apa yang sudah kita lakukan untuk agama dan bangsa ini?
Saya kira bagus dengan diskusi-diskusi seperti ini, syukur-syukur jika aspirasinya sampai ke tangan yang memegang amanah dipemerintahan, tapi sayang tak banyak yang hadir, harusnya mahasiswa UIN yang lebih peka terkait permasalahan islam yang ada di Indonesia, karena kita berada di bawah salah satu atap universitas islam terbesar di Indonesia. tuturnya kembali sambil memberi semangat panitia akhwat dari Kebijakan Publik KAMMI UIN Malang yang terlihat lelah setelah seharian menyiapkan acara diskusi tersebut.