Jumat, 27 Juni 2014

Tipe Kader Kampus dan Pemecahan Masalah-Masalahnya

            Kader adalah mahasiswa pilihan untuk bersatu dan beramal dalam organisasi dakwah. Dalam orientasi di bidang kepemimpinan, penting meneleaah kembali fungsi organisasi dan petunjuk organisasi. Dalam bidang kampus, kader selalu berkecenderungan pada tipe-tipe berikut ini:
            Pertama, visi akademisi yang kuat. Ini merupakan hal yang wajar. Karena umumnya sebagai pertanggungjawaban yang diamanahkan orang tua di rumah. Namun, pada prinsipnya perkuliahan tentang akademisi ini adalah bagian dari dakwah sederhana bagi orang lain. Kader yang berprestasi akan menjadi panutan dan tauladan bagi teman sekelasnya. Ini tidak salah.
Pengaruh dari jenis dakwah ini tidaklah signifikan. Karena berbagai ragam tujuan dan jenis motif-motif mahasiswa, menyebabkan pengaruh prestasi bukan menjadi patokan unggulan untuk mengubah taraf hidup kuliah mereka. Karena mereka kerap mempermasalahkan bagaimana menyelesaikan kerja kelompok dan tugas dari dosen. Latar belakang dan sikap dewasa mahasiswa menjadi faktor penentu bagaimana prestasi bukanlah faktor unggulan.
Mudahnya, bagi kader yang memiliki visi akademisi yang kuat, adalah aktif di kelas dalam agenda diskusi. Kader berfungsi sebagai penengah dan pemberi altenatif jawaban untuk materi-materi. Sikap itu lebih berkesan bagi mereka. Dakwah menjadi satu tingkat lebih hebat. Maka, penting, sebagaimana pendapat Ustadz Anis Matta dalam bukunya Dari Gerakan ke Negara, seseorang yang berijtihad harus memiliki kemampuan Fiqh Wahyi dan Fiqh Waqi’i. Artinya beban indah bagi seorang kader adalah ia harus lebih pintar pada materi-materi jurusan dan lintas jurusan, dan dakwah fardiyahnya juga tidak ketinggalan (semisal, mengingatkan teman yang lupa amanah dan adab dalam muamalah, membantu menyelesaikan pekerjaan, tersenyum, dan saling mengingatkan). Bagi Ustadz Jalaluddin, penting bagi kader untuk menghafal minimal hadis Arba’in dan lapar membaca.