Selasa, 06 Maret 2012

PEMUDA DAN INDONESIA EMAS 2045

Bukanlah pemuda yang mengatakan bahwa “inilah ayahku”, Sesungguhnya pemuda adalah mereka yang berkata “inilah aku” (Ali bin Abi Thalib)Musthafa Al-ghulayyani dalam kitab Jazariyyah mengatakan bahwa “Sesungghunya di tangan pemuda hari ini adalah perkara-perkara umat dan masa depan umat ada pada pemuda hari ini”.Rasulullah SAW mengangkat profil-profil anak muda yang maju sebagai tokoh-tokoh pergerakan Islam, misalnya Panglima Usamah yang kala itu berusia 17 tahun diangkat sebagai panglima melakukan ekspansi penyebaran islam.

PEMUDA merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga. Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan, betapa tidak peran pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak kekuasaan. Didalam masyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya. Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Sutan Sjahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh mengorbankan dirinya untuk bangsa dan Negara.Dalam sebuah pidatonya, Presiden Soekarno pernah mengobarkan semangat juang pemuda.
Apa kata Soekarno “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncangkan dunia”. Begitu besar peranan pemuda di mata Soekarno, jika ada sembilan pemuda lagi maka Indonesia menjadi negara Super Power. Lalu bagaimanakah dengan pemuda kini? apakah tugas kita sebagai pemuda? dan apakah semangat pemuda sekarang sudah mulai redup, seolah dalam kacamata negara dan masyarakat seolah-olah atau kesannya pemuda sekarang malu untuk mewarisi semangat nasionalisime.

Generasi muda memiliki kecenderungan untuk bersikap antusias dalam menghadapi berbagai isu, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan kehidupan mereka sehari-hari. Selain itu, idealisme yang terkandung dalam jiwa dan pikiran generasi muda memungkinkan generasi muda untuk memainkan peranan penting dalam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Karena sifatnya ini, generasi muda menjadi kelompok yang potensial untuk mendukung pembangunan. Dengan demikian, generasi muda perlu dilibatkan dalam setiap perencanaan pembangunan, sehingga pelayanan dapat lebih disesuaikan dengan sasaran yang ingin dicapai. Namun demikian, progresifitas generasi muda tidak hanya penting dalam kerangka pemberdayaan generasi muda, tapi juga memberikan kontribusi bagi penyiapan generasi selanjutnya, serta regenerasi kepemimpinan di masa mendatang.Generasi muda yang progresif di sisi lain di tandai dengan generasi muda yang mau untuk berfikir diluar “pakem” yang telah membudaya (think out the box), guna “menciptakan” atau sekedar eksplorasi guna menemukan hal-hal baru yang berguna bagi kehidupan umat manusia. Dengan kata lain, generasi muda yang progresif adalah generasi muda yang mampu dan dapat berfikir kritis dalam menghadapi realitas sosial politik yang sedang terjadi. Peran generasi muda juga menjadi penting bagi masa depan daerah-daerah yang pernah, misalnya, mengalami konflik. Sifat menghargai dan keterbukaan terhadap berbagai ide dan budaya dapat menjembatani beragam etnis, ras, kelompok-kelompok sosial dan politik. Dengan memanfaatkan potensi ini, diharapkan ada sebuah peluang untuk menciptakan masa depan yang lebih damai bagi generasi berikutnya.

INDONESIA EMAS 2045Saya melihat apabila ada pemuda yang berpikir untuk melakukan suatu kontribusi harus memiliki visi tentang peradaban Indonesia masa depan, jadi ada mimpi yang kemudian mimpi tersebut ditawarkan kepada bangsa Indonesia. Seorang pemuda tidak bisa menawarkan masa lalu karena memang dia belum punya masa lalu, tetapi orang tua bisa bercerita tentang masa lalu yang telah dia kerjakan selama sekian puluh tahun, tetapi seorang pemuda hanya bisa menawarkan mimpinya. Pada saat Indonesia merdeka, para pemimpin Indonesia dihadapkan dengan rakyat yang miskin, rakyat yang tidak cerdas, negara yang tidak punya dana dan infrastruktur yang tidak ada.

Dengan berbagai permasalahan tersebut, apa yang mau membuat semua orang bergerak bersama-sama menyepakati apa yang dikatakan oleh pemimpin bahwa kemerdekaan adalah jalan emas untuk menuju pada kesejahteraan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Menuju pada kesejahteraan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur merupakan mimpi, yang dimana mimpi tersebut dikomunikasikan dengan cara yang sangat bagus sekali yang mampu menggerakkan semua sumber daya yang ada.Saya membayangkan munculnya generasi baru adalah generasi yang sudah selesai dengan dirinya sendiri dan membicarakan tentang visi Indonesia masa depan. Saya berpendapat bahwasanya pada tahun 2045 seluruh janji-janji kemerdekaan sudah harus lunas terbayarkan, jadi saat ini di tahun 2012 kita masih mempunyai waktu kurang lebih 33 tahun lagi untuk memastikan bahwa seluruh janji-janji kemerdekaan mampu dilunaskan. Adapun janji-janji kemerdekaan adalah mengantarkan pada kecerdasan, mengantarkan pada kesejahteraan dan Indonesia akan memiliki peran dalam dunia global.

Saya membayangkan apabila adanya suatu usaha kolektif pemuda-pemuda Indonesia dengan visi yang jelas dan dalam perencanaan (time frame) yang bagus, apabila kita mematok pada tahun 2045 yang dimana tepat 100 tahun kemerdekaan Indonesia harus sudah lunas seluruh janji-janji kemerdekaan Indonesia. Saya yakin apabila hal tersebut tercapai maka rakyat Indonesia akan merasakan bahwa betapa bermanfaatnya menjadi bangsa Indonesia.Pada saat Indonesia merdeka jumlah rakyat Indonesia sekitar 73 juta jiwa dan pada tahun 2012 sekarang jumlah rakyat Indonesia sudah mencapai sekitar 260 juta jiwa, jadi rakyat Indonesia bertambah sekitar 3,5 kali lipat dalam waktu 67 tahun. Artinya janji Presiden Soekarno yang diucapkan pada 73 juta jiwa tersebut harus dipertanggungjawabkan di hadapan sekitar 4 sampai 5 kali jumlah rakyat Indonesia di tahun 2045. Hal tersebut membutuhkan kemampuan bacaan atas masa depan, saya rasa keberhasilan itu bukan semata-mata atas regenerasi umur tetapi juga pada generasi baru yang mampu melihat Indonesia dalam perspektif jangka panjang. Ketika dahulu Presiden Soekarno melihat Indonesia harus mampu melakukan eksistensi sampai ratusan tahun ke depan. Jadi perlu dilakukan adanya suatu usaha serius untuk menata bangsa Indonesia pada setiap fase.

Perlu diketahui bahwa setiap presiden Indonesia memiliki fasenya masing-masing, karena setiap presiden memiliki batasan umurnya masing-masing. Tetapi permasalahannya adalah bangsa Indonesia tidak memiliki batasan umur seperti manusia, jadi regenerasi harus terus berjalan apabila generasi tua melihat perlunya eksistensi bangsa Indonesia dalam jangka panjang.Adanya pandangan bahwa generasi tua berkompetisi dengan generasi muda itu menganggap bahwa bangsa Indonesia hanya seusia mereka. Padahal resminya bangsa Indonesia ini masih berusia menjelang 67 tahun, tetapi bangsa Indonesia harus terus menunjukkan eksistensinya sampai jangka waktu yang panjang karena itu regenerasi menjadi suatu hal yang mutlak. Adapun permasalahannya sekarang bukan pada apakah ada atau tidaknya pemuda yang mampu, tetapi apakah opportunities (peluang-peluang) yang tersedia memungkinkan bagi anak muda untuk menunjukkan perannya dan mendorong kemajuan bagi bangsa Indonesia. Apabila kita melihat di perguruan tinggi, partai politik, bisnis dan pemerintahan mulai terbuka opportunity (peluang) tersebut. Saya merasa bahwa pemuda Indonesia sekarang memiliki kemampuan intelektual yang tidak kalah dengan para pendiri republik kita, memiliki international knowledge (pengetahuan internasional) luar biasa yang mampu melihat Indonesia dalam perspektif global dan juga memiliki kompetensi untuk menjadi agent of change (agen perubahan) Indonesia yang mendorong kemajuan di tingkat global. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya amanah bangsa Indonesia ini sedikit demi sedikit sudah seharusnya di titipkan pada pada generasi muda. Apabila hal tersebut dapat berjalan dengan baik, saya yakin bahwa apa yang selama ini menjadi janji-janji kemerdekaan Indonesia dapat terwujud.

Apabila kita berprediksi bahwa kisaran usia mahasiswa Indonesia berada antara usia 18 sampai 22 tahun dan faktanya usia pak Susilo Bambang Yudhoyono ketika pertama kali menjadi presiden Indonesia adalah pada usia 54 tahun. Saya mencoba mengkorelasikan dari 2 point penting diatas yaitu sekitar 33 tahun lagi yakni pada tahun 2045 nanti, mahasiswa Indonesia sekarang akan berusia sekitar 51 sampai 55 tahun. Usia 51 sampai 55 tahun merupakan usia yang dimana ketika itu presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono sedang mempersiapkan dirinya atau sedang mengemban amanah barunya sebagai presiden Indonesia. Dengan kata lain bahwa di tahun 2045, para pemimpin bangsa dan presiden Indonesia akan berasal dari kita yang sedang berstatus sebagai mahasiswa sekarang. Oleh karena itu persiapkanlah diri dan mental kita untuk mencapai INDONESIA EMAS 2045.Dengan konsep inilah pemuda semestinya bergerak dan menyadari dirinya, lebih dari itu pemuda harus bergerak bersama rakyat dan pemerintah untuk membangun bangsa. Oleh karena itu, senatiasa menginsyafi dan selalu berintrospeksi diri sebagai seorang ”mahasiswa”, juga kita jadikan sebagai momentum untuk ”hijrah”, yaitu hijrah dari kemalasan menuju kerja keras, hijrah dari sikap pesimis menuju sikap optimis, berani keluar dari kenyamanan untuk mendaki dan menempuh kesulitan, respect dan tanggap terhadap permasalahan umat bangsa , sehingga akhirnya kita layak dan pantas untuk disebut sebagai seorang ”pemuda”