Kamis, 16 April 2015

BROTHERHOOD

Bukan Robin Hood. Sang Pejuang hutan Inggris ini memang baik, suka membantu orang-orang miskin, tetapi dengan cara yang kurang ahsan (dibaca: iltibas. Artinya mengemas perbuatan buruk dengan perbuatan baik atau sebaliknya. Tidak diajarkan oleh Islam. Mungkin dia gag ikut DM kali yaa). Nah, karena antum ya, ikhwan dan akhwat KAMMI adalah anak-anak manis dan pinter. Jangan mau kalau sama tokoh Robin Hood.
Kalau orang-orang di luar sana semarak sekali mengerjakan perbuatan munkar, KAMMI UIN Malang jangan mau kalah membalas atau paling tidak menyamai mereka dengan perbuatan ma’ruf!
Sejak zaman di Indonesia berbentuk kerajaan, banyak penjajah yang datang, mencoba meraih merampas membegal mengeksplorasi mengakuisisi kepemilikan tanah jajahan. Mereka datang dengan tiga prinsip, gold (emas; artinya Sumber Daya Alam) , glory (kemuliaan; perpolitikan untuk menjadi pemilik tanah baru bumi pribumi) , dan gospel (penyebaran agama).
Mereka disebut kafir. Para penjajah. Banyak para penghianat bangsa dari golongan pribumi yang mencari aman di masa penjajahan. Mencari aman bisa disebut bersekongkol. Menjadi drakula. Menghisap darah saudaranya sesuku. Padahal Allah SWT melarang dalam surah An Nisa ayat 139 (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah”. Nah loh…
Sejak negara berdaulat dengan konsesi, konstitusi, konspirasi, pengakuan de jure  serta de facto , proklamasi, federasi, koloni, uni dan lain sebagainya, negara Indonesia emang keliatan aman dan independen. Ape bener?
Nyok, antum semua bisa liat. Serangan fajar 24 jam datang. Amunisi penjajahan dipoles diperhalus dengan sebuah istilah baru. Yakni ghozwul fikri.
Ghozwul fikri secara terminologi adalah perang pemikiran atau disebut juge dengan the mind war. Sadis lho. Ni buktinya. Coz,
…mereka hendak merusak akhlak, menghancurkan fikrah, melarutkan kepribadian, dan menumbangkan akidah.
Coba cek ayat-ayat berikut: K.S 61:8, K.S ayat 9:32, K.S 15:29, K.S 4:60, K.S 68:6, K.S 4:89, K.S 2:109 dan K.S ayat 3:149…..
So what! Di Indonesia sob, mulai rame dengan komunis, ateis, nasionalis berkedok imprealis-kolonialis, liberalis, sekularis, pluralis, dan paham menjijikan lainnya.
Salah satu pengaruhnya tadi adalah melarutkan kepribadian. Contoh perbuatannya, hilangnya budaya tabayyun (klarifikasi) dan tasabbut (memastikan), disintegrasi, streotyping, pengkultusan, dan banyak lainnya.
Salah satu fenomena yang paling marak adalah Streotyping. Streotyping biasanya tertuju pada mahasiswa atau siswa, ditandai dengan berafiliasi dalam golongan tertentu karena memiliki ciri-ciri tertentu.
Misalnya: yang cowok: janggutan, celana di atas mata kaki (tidak isbal) , rajin salat jamaah, sering memakai seragam putih, dan lain sebagainya.
Kalo yang cewek: jilbab gede, suka pake kaos kaki kalo kemana-mana, solehah.
Ujung-ujungnya dikira radikal, aliran keras, teroris.
Mengerikan.
Artinya adalah, mereka para pribumi belum bisa menerima Islam. Orang-orang parsialis, konservatif. Belum bisa memahami dan membedakan antara kultur dan Syariat.
 Mengerikan.
Malah mereka merasa dikucilkan dengan keberadaan organisasi dakwah.
Kalah eksis.
So, penting dan masih berlaku gag seh melawan dengan kebisuan. Ntar dikira eksklusif lagi.
Ada kejadian yang penuh I’tibar (penuh ujian) dari KAMMI SH (Soekarno-Hatta) komisariat POLINEMA. Sewaktu ngadain DM1, mereka tidak menampilkn logo institusi yakni KAMMI. Tetapi  memakai nama Forsa (Forum sahabat). Walhasil ada dugaan tak sedap dari peserta DM. Ada yang mundur karena transparansi agenda.
Terus datang juga namimah (gosip) dari para masyarakat kampus yang mengira bahwa mereka adalah orang-orang sesat. Karena kalo mau ngadain agenda mesti tanpa menunjukkan identitas organisasi.
Mengundang curiga.
Walhasil lagi, para panitia menganggap DM SH kali itu sebuah trial by error. Dan mengembalikan dakwah pada posisi yang benar.
Yakni sebagaimana yang tertuang dalam surah At Tawbah ayat 105. Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.
Transparansi organiasasi dan pergerakan dakwah. Kebeneraran harus disampaikan.
So kalau kita hanya diam dan membisu dengan segala potensi kebaikan. Maka jangan marah kalau yang ramai adalah energi negatif kejahatan.
Makanya sekarang waktunya bangkit. Melupakan masa lalu. Masa lalu seperti Buya Hamka yang dipenjara karena Masyumi tidak sejalan dengan MANIPOL-USDEKnya Bung Karno di masa orde lama. Akhirnya ia dipenjara.
Tapi bagi kader dakwah seperti Buya Hamka. Tak ada sempat melintas kata dan rasa dendam. Tepat ketika Bung Karno hendak wafat. Dengan Tubuh renta dan wajah bersahabat, Buya Hamka datang menjenguk. Memberikan kesan terakhir yang menggembirakan. Menghilangkan semua masa lalu.
Dakwah bisa dibekukan oleh penguasa. Namun iman dan ketaatan kepada Allah adalah segalanya. Iman dan taat bukan sekedar materi yang bisa direkayasa. Karena fure  (murni) datang dari Allah SWT.
So. Apabila antum, ya ikhwan dan akhowat semua mulai bersama-berdakwah. Menampilkan semua kebaikan, maka antum tidak hanya sekedar menebarkan dan menghidupkan kembali semangat keIslaman. Namun juga menyadarkan tentang benarnya ‘Islam’ bagi para orang-orang yang apriori dengan Islam. Islam harus disebarkan. Melalui cara apapun.
Kemungkaran harus dibungkam. Nyala kebaikan mesti digilir.
Model!
Persaudaraan antara Muhajirin dan Anshor adalah fenomena kesatuan ummat yang luar biasa. Melebihi batas kekang ‘suku’, ‘jabatan’, ‘bisnis’, dan ‘ambisi’. Karena ada proyek besar nabi. Proyek ini membutuhkan kesatuan, kerelaan-berkorban, rasa cinta.
Padahal kaum Muhajirin adalah asli Mekah yang berhijrah karena seruan ALLah. Sedangkan orang Anshor adalah penduduk Yatsrib yang beriman dan menolong mereka. Bukan dari golongan paralel memiliki hobi dan bahasa yang sama. Namun akidah dan Islamic Brotherhood (Ukhuwah Islamiyyah) yang menguatkan dan mempersatukan mereka.
….iman itu mahal harganya. Bukan materi yang bisa dijual-beli. Karena Allah-lah para kaum dan sahabat dari Muhajirin dan Anshor menjadi bersaudara. Allah menganugerahkan mereka bersatu merasakan nikmat Allah. Simak terjamahan ayat berikut: Surat Al Imran ayat 103:
 Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
Bersyukurlah bila Antum bersama-sama dengan anak-anak yang selalu mengingatkan antum kepada Allah. Meningkatkan amal salih. Mereka In sya Allah adalah teman sejati. Yang rela dibenci kalau temannya melakukan kemungkaran dan dia mengingatkan. Karena dengan memperingatkan hal-hal kemungkaran sama saja ia tak ingin saudaranya terjerumus dalam ketidaktahuan dan kecuekan orang lain. Itu rasa cinta.
Ketimbang berkawan dengan orang yang zolim. Yang fasik dan tidak ada keliatan potensi dan kemauan dalam beramal. Neraka balasannya. Sebagaimana Surah Hud ayat 113:
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.
          Orang zalim itu akan sangat mudah menggiring siapa saja yang didekatnya ke neraka. Sehingga berhati-hati memilih teman juga menjadi prioritas hidup bermasyarakat.
          Iman dan taat itu mahal harganya. Tidak terjual dengan kebanggan suku, upah bisnis,  ambisi, transfer data, dan rayuan jabatan. Coba ingat kepada Kan’an. Anak seorang nabi. Bukan main statusnya. Namun ia menjadi tidak beriman dan tenggelam dalam air bah yang mengejutkan.
          Perhatikan…seorang anak Nabi. Gak tanggung-tanggung. Tetapi apa? Apakah dia seperti ayahnya? Apa iman sampai padanya?
          Abu Thalib bin Abdul Muthalib. Paman Nabi. Mati-matian. Berdarah-darah membela nabi. Tetapi kalau sedikitpun ia tidak mengimani Allah.  Nihil semua pengobanan Beliau.
          Selanjutnya  Aisia. Istri dari Fir’aun. Tetapi sampai padanya Iman. Walau di sisinya orang kafeer.
          Maka. Janganlah menganggap diri kuat bila tanpa jamaah. Jamaah berfungsi bukan hanya sebagai wadah pemenangan politik kampus. Tetapi juka wadah pemupuk iman. Di sana banyak ketidaksempurnaan. Namun saling berusaha dan bersama menjalin sebuah hubungan syurgawi. Yang in sya Allah yang pernah dimiliki para sahabat nabi…
Kalianlah Para Generasi Emas
          Di zaman sekarang anak muda hura-hura. Khalwat sana-khalwat sini. Juntrung sana hedon di sini. Budaya mereka diatur oleh hal lain selain agama Islam.  Masya Allah. Ummat sekarang terpecah belah. Saling memfitnah. Saling membahayakan. Saling menyakiti. Saling memukul. Ya Allah. Di mana suasana ketika Rasulullah malah berdoa agar orang-orang yang melempari Beliau dengan batu menjadi penguat Islam. Ketika beliau tiba di Thaif.
 Kapan suasana para sahabat saling melepas ego. Dengan khidmat menyuruh bermalam. Menyajikan makanan yang tersisa hanya untuk anak-anaknya. Namun mujahid-mujahid kecil tersebut disuruh tidur. Dan makanan di dapur itu untuk sang sahabat. Masya Allah.       
          Kapan lagi? ketika Para sahabat diberi kabar gembira kalau kemenangan di Mekkah akan segera terwujud dan ‘’kalian mesti lebih banyak beramal’’.
          Kapan lagi? Ketika sudah habis masa isolasi Kaab bin Malik selama 50 hari. Rasulullah dengan air mata berlinang menyambut Beliau. Dan mengatakan taubat Kaab bin Malik telah diterima..
          Kapan lagi? Ketika Rasulullah menambah dan memonitoring amal yaumi para sahabat. Dengan salat. Puasa. Sedekah. Bahkan Rasulullah memberi kegembiraan kepada para sahabat yang tidak mampu berhaji dan berumrah. Agar selalu bersedekah dengan zikir.
          Kapan lagi masa itu?
          Emergency.
Panggilan cepat darurat.
KAMMI Ulul Albab Komisariat UIN Malang harus segera menyelenggarakan DM1. Memasivkan amal dalam dakwah kampus yang serba genting dan butuh penyadaran. Menghimpun potensi dan kelebihan-kelebihan kader dalam sistem perbaikan –ummat…
Jreng jreng jrenggggg…..
Loading…..
The Result
          Dan prosespun berjalan.
Mereka begitu gagah. Keluar dari serangkaian proses. Seperti kupu-kupu. Membantu penyerbukan bunga.
          Mereka adalah pilihan. Bila yang lain hanya bermain. Tak tahu mau apa dan bagaimana. Mereka jelas…
Allah adalah tujuan KAMMI
Rasulullah adalah teladan KAMMI
Alkur’an adalah pedoman hidup KAMMI
Jihad adalah jalan juang KAMMI
Mati di jalan Allah adalah cita-cita KAMMI tertinggi

          paradigma gerakan mereka jelas..
DAKWAH TAUHID
INTELEKTUAL PROFETIK
SOSIAL INDPENDEN
POLITIK EKSTRAPARLEMENTER
          Prinsip gerakannya pun:
Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan KAMMI
Kebathilan adalah musuh abadi KAMMI
Solusi Islam adalah tawaran perjuangan KAMMI
Perbaikan adalah tradisi perjungan KAMMI
Kepemimpinan umat adalah strategi perjuangan KAMMI
Persaudaraan adalah watak muamalah KAMMI

     Estafet
Q.S Al Imran ayat 10:
     Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. 
          Dan mereka lebih dari siap menyampaikan kebaikan.
          Menjadi pembelajar sejati.
          Syakhsiyah dai’yyah Islamiyyah.
          Dai berkepribadian Islami

          Tak kenal lelah…………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar