Bukan Robin Hood. Sang Pejuang hutan Inggris ini memang
baik, suka membantu orang-orang miskin, tetapi dengan cara yang kurang ahsan (dibaca:
iltibas. Artinya mengemas perbuatan buruk dengan perbuatan baik atau
sebaliknya. Tidak diajarkan oleh Islam. Mungkin dia gag ikut DM kali yaa). Nah,
karena antum ya, ikhwan dan akhwat KAMMI adalah anak-anak manis dan pinter.
Jangan mau kalau sama tokoh Robin Hood.
Kalau orang-orang di luar sana semarak sekali
mengerjakan perbuatan munkar, KAMMI UIN Malang jangan
mau kalah membalas atau paling tidak menyamai mereka dengan perbuatan ma’ruf!
Sejak zaman di Indonesia berbentuk kerajaan,
banyak penjajah yang datang, mencoba meraih merampas membegal mengeksplorasi
mengakuisisi kepemilikan tanah jajahan. Mereka datang dengan tiga prinsip, gold
(emas; artinya Sumber Daya Alam) , glory (kemuliaan; perpolitikan untuk
menjadi pemilik tanah baru bumi pribumi) , dan gospel (penyebaran
agama).
Mereka disebut kafir. Para penjajah. Banyak para
penghianat bangsa dari golongan pribumi yang mencari aman di masa penjajahan.
Mencari aman bisa disebut bersekongkol. Menjadi drakula. Menghisap darah
saudaranya sesuku. Padahal Allah SWT melarang dalam surah An Nisa ayat 139 “(yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir
menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah
mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua
kekuatan kepunyaan Allah”. Nah
loh…
Sejak negara berdaulat dengan konsesi,
konstitusi, konspirasi, pengakuan de jure serta de facto , proklamasi, federasi,
koloni, uni dan lain sebagainya, negara Indonesia emang keliatan aman dan
independen. Ape bener?
Nyok, antum semua bisa liat. Serangan fajar 24
jam datang. Amunisi penjajahan dipoles diperhalus dengan sebuah istilah baru. Yakni
ghozwul fikri.
Ghozwul fikri secara terminologi adalah perang
pemikiran atau disebut juge dengan the mind war. Sadis lho. Ni buktinya.
Coz,
…mereka hendak merusak akhlak, menghancurkan
fikrah, melarutkan kepribadian, dan menumbangkan akidah.
Coba cek ayat-ayat berikut: K.S 61:8, K.S ayat
9:32, K.S 15:29, K.S 4:60, K.S 68:6, K.S 4:89, K.S 2:109 dan K.S ayat 3:149…..
So what! Di Indonesia sob, mulai rame
dengan komunis, ateis, nasionalis berkedok imprealis-kolonialis, liberalis,
sekularis, pluralis, dan paham menjijikan lainnya.
Salah satu pengaruhnya tadi adalah melarutkan
kepribadian. Contoh perbuatannya, hilangnya budaya tabayyun
(klarifikasi) dan tasabbut (memastikan), disintegrasi, streotyping,
pengkultusan, dan banyak lainnya.
Salah satu fenomena yang paling marak adalah
Streotyping. Streotyping biasanya tertuju pada mahasiswa atau siswa,
ditandai dengan berafiliasi dalam golongan tertentu karena memiliki ciri-ciri
tertentu.
Misalnya: yang cowok: janggutan, celana di atas
mata kaki (tidak isbal) , rajin salat jamaah, sering memakai seragam
putih, dan lain sebagainya.
Kalo yang cewek: jilbab gede, suka pake kaos kaki
kalo kemana-mana, solehah.
Ujung-ujungnya dikira radikal, aliran keras,
teroris.
Mengerikan.
Artinya adalah, mereka para pribumi belum bisa
menerima Islam. Orang-orang parsialis, konservatif. Belum bisa memahami dan
membedakan antara kultur dan Syariat.
Mengerikan.
Malah mereka merasa dikucilkan dengan keberadaan
organisasi dakwah.
Kalah eksis.
So, penting dan masih berlaku gag seh melawan
dengan kebisuan. Ntar dikira eksklusif lagi.
Ada kejadian yang penuh I’tibar (penuh ujian)
dari KAMMI SH (Soekarno-Hatta) komisariat POLINEMA. Sewaktu ngadain DM1, mereka
tidak menampilkn logo institusi yakni KAMMI. Tetapi memakai nama Forsa (Forum sahabat). Walhasil
ada dugaan tak sedap dari peserta DM. Ada yang mundur karena transparansi
agenda.
Terus datang juga namimah (gosip) dari
para masyarakat kampus yang mengira bahwa mereka adalah orang-orang sesat. Karena
kalo mau ngadain agenda mesti tanpa menunjukkan identitas organisasi.
Mengundang curiga.
Walhasil lagi, para panitia menganggap DM SH kali
itu sebuah trial by error. Dan mengembalikan dakwah pada posisi yang
benar.
Yakni sebagaimana yang tertuang dalam surah At
Tawbah ayat 105. Dan Katakanlah:
"Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan
melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa
yang telah kamu kerjakan”.
Transparansi organiasasi
dan pergerakan dakwah. Kebeneraran harus disampaikan.
So kalau kita hanya diam
dan membisu dengan segala potensi kebaikan. Maka jangan marah kalau yang ramai
adalah energi negatif kejahatan.
Makanya sekarang waktunya
bangkit. Melupakan masa lalu. Masa lalu seperti Buya Hamka yang dipenjara karena
Masyumi tidak sejalan dengan MANIPOL-USDEKnya Bung Karno di masa orde lama. Akhirnya
ia dipenjara.
Tapi bagi kader dakwah
seperti Buya Hamka. Tak ada sempat melintas kata dan rasa dendam. Tepat ketika
Bung Karno hendak wafat. Dengan Tubuh renta dan wajah bersahabat, Buya
Hamka datang menjenguk. Memberikan kesan terakhir yang menggembirakan.
Menghilangkan semua masa lalu.
Dakwah bisa dibekukan oleh penguasa. Namun iman
dan ketaatan kepada Allah adalah segalanya. Iman dan taat bukan sekedar materi yang bisa direkayasa. Karena fure (murni) datang dari Allah SWT.
So. Apabila antum, ya ikhwan dan akhowat semua
mulai bersama-berdakwah. Menampilkan semua kebaikan, maka antum tidak hanya sekedar
menebarkan dan menghidupkan kembali semangat keIslaman. Namun juga menyadarkan
tentang benarnya ‘Islam’ bagi para orang-orang yang apriori dengan Islam. Islam
harus disebarkan. Melalui cara apapun.
Kemungkaran harus dibungkam. Nyala kebaikan mesti
digilir.
Model!
Persaudaraan antara
Muhajirin dan Anshor adalah fenomena kesatuan ummat yang luar biasa. Melebihi
batas kekang ‘suku’, ‘jabatan’, ‘bisnis’, dan ‘ambisi’. Karena ada proyek besar
nabi. Proyek ini membutuhkan kesatuan,
kerelaan-berkorban, rasa cinta.
Padahal kaum Muhajirin
adalah asli Mekah yang berhijrah karena seruan ALLah. Sedangkan orang Anshor
adalah penduduk Yatsrib yang beriman dan menolong mereka. Bukan
dari golongan paralel memiliki hobi dan bahasa yang sama. Namun akidah dan Islamic
Brotherhood (Ukhuwah Islamiyyah) yang menguatkan dan mempersatukan mereka.
….iman itu
mahal harganya. Bukan materi yang bisa dijual-beli. Karena Allah-lah para kaum dan sahabat dari Muhajirin dan Anshor
menjadi bersaudara. Allah menganugerahkan mereka bersatu merasakan nikmat
Allah. Simak terjamahan ayat berikut:
Surat Al Imran ayat 103:
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah,
dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu
ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara;
dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari
padanya. Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
Bersyukurlah bila Antum
bersama-sama dengan anak-anak yang selalu mengingatkan antum kepada Allah.
Meningkatkan amal salih. Mereka In sya Allah adalah teman sejati. Yang rela
dibenci kalau temannya melakukan kemungkaran dan dia mengingatkan. Karena
dengan memperingatkan hal-hal kemungkaran sama saja ia tak ingin saudaranya
terjerumus dalam ketidaktahuan dan kecuekan orang lain. Itu rasa cinta.
Ketimbang berkawan dengan
orang yang zolim. Yang fasik dan tidak ada keliatan potensi dan kemauan dalam
beramal. Neraka balasannya. Sebagaimana Surah Hud ayat 113:
Dan
janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu
disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun
selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.
Orang zalim itu akan sangat
mudah menggiring siapa saja yang didekatnya ke neraka. Sehingga berhati-hati
memilih teman juga menjadi prioritas hidup bermasyarakat.
Iman dan taat itu mahal
harganya. Tidak terjual dengan kebanggan suku, upah bisnis, ambisi, transfer data, dan rayuan jabatan. Coba ingat kepada Kan’an.
Anak seorang nabi. Bukan main statusnya. Namun ia menjadi tidak beriman dan
tenggelam dalam air bah yang mengejutkan.
Perhatikan…seorang anak Nabi. Gak tanggung-tanggung. Tetapi
apa? Apakah dia seperti ayahnya? Apa iman sampai padanya?
Abu Thalib bin Abdul
Muthalib. Paman Nabi. Mati-matian. Berdarah-darah membela nabi. Tetapi kalau
sedikitpun ia tidak mengimani Allah.
Nihil semua pengobanan Beliau.
Selanjutnya Aisia. Istri dari Fir’aun. Tetapi sampai
padanya Iman. Walau di sisinya orang kafeer.
Maka. Janganlah
menganggap diri kuat bila tanpa jamaah. Jamaah berfungsi bukan hanya sebagai
wadah pemenangan politik kampus. Tetapi juka wadah pemupuk iman. Di sana banyak
ketidaksempurnaan. Namun saling berusaha dan bersama menjalin sebuah hubungan
syurgawi. Yang in sya Allah yang pernah dimiliki para sahabat nabi…
Kalianlah Para Generasi Emas
Di zaman sekarang anak
muda hura-hura. Khalwat sana-khalwat sini. Juntrung sana hedon di sini. Budaya
mereka diatur oleh hal lain selain agama Islam.
Masya Allah. Ummat sekarang terpecah belah. Saling memfitnah. Saling
membahayakan. Saling menyakiti. Saling memukul. Ya Allah. Di mana suasana ketika
Rasulullah malah berdoa agar orang-orang yang melempari Beliau dengan batu
menjadi penguat Islam. Ketika beliau tiba di Thaif.
Kapan suasana
para sahabat saling melepas ego. Dengan khidmat menyuruh bermalam. Menyajikan
makanan yang tersisa hanya untuk anak-anaknya. Namun mujahid-mujahid kecil
tersebut disuruh tidur. Dan makanan di dapur itu untuk sang sahabat. Masya
Allah.
Kapan lagi? ketika Para
sahabat diberi kabar gembira kalau kemenangan di Mekkah akan segera terwujud
dan ‘’kalian mesti lebih banyak beramal’’.
Kapan lagi? Ketika sudah
habis masa isolasi Kaab bin Malik selama 50 hari. Rasulullah dengan air mata
berlinang menyambut Beliau. Dan mengatakan taubat Kaab bin Malik telah
diterima..
Kapan lagi? Ketika
Rasulullah menambah dan memonitoring amal yaumi para sahabat. Dengan salat. Puasa.
Sedekah. Bahkan Rasulullah memberi kegembiraan kepada para sahabat yang tidak
mampu berhaji dan berumrah. Agar selalu bersedekah dengan zikir.
Kapan lagi masa itu?
Emergency.
Panggilan cepat darurat.
KAMMI Ulul Albab Komisariat UIN Malang harus
segera menyelenggarakan DM1. Memasivkan amal dalam dakwah kampus yang serba
genting dan butuh penyadaran. Menghimpun potensi dan kelebihan-kelebihan kader
dalam sistem perbaikan –ummat…
Jreng jreng jrenggggg…..
Loading…..
The Result
Dan prosespun berjalan.
Mereka begitu gagah. Keluar dari serangkaian
proses. Seperti kupu-kupu. Membantu penyerbukan bunga.
Mereka adalah pilihan.
Bila yang lain hanya bermain. Tak tahu mau apa dan bagaimana. Mereka jelas…
Allah adalah tujuan KAMMI
Rasulullah adalah teladan KAMMI
Alkur’an adalah pedoman hidup KAMMI
Jihad adalah jalan juang KAMMI
Mati di jalan Allah adalah cita-cita KAMMI
tertinggi
paradigma gerakan mereka
jelas..
DAKWAH TAUHID
INTELEKTUAL PROFETIK
SOSIAL INDPENDEN
POLITIK EKSTRAPARLEMENTER
Prinsip gerakannya pun:
Kemenangan Islam adalah
jiwa perjuangan KAMMI
Kebathilan adalah musuh
abadi KAMMI
Solusi Islam adalah
tawaran perjuangan KAMMI
Perbaikan adalah tradisi
perjungan KAMMI
Kepemimpinan umat adalah
strategi perjuangan KAMMI
Persaudaraan adalah watak
muamalah KAMMI
Estafet
Q.S
Al Imran ayat 10:
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara
mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
Dan mereka lebih dari
siap menyampaikan kebaikan.
Menjadi pembelajar
sejati.
Syakhsiyah dai’yyah
Islamiyyah.
Dai berkepribadian
Islami
Tak kenal lelah…………..